Mengenal diri merupakan suatu kebutuhan bagi diri kita, sebuah perjalanan panjang. Berbagai cara untuk mengenal diri, salah satunya dengan Tes IQ dan Tes STIFIn. Tes IQ akan mengukur kapasitas seseorang berada di peringkat yang baik, menengah, atau baik. Sementara, Tes STIFIn digunakan untuk mengetahui kecerdasan seseorang. Maka, kita perlu mengetahui dahulu jenis kecerdasan kita seperti apa, baru kita lengkapi mengenal diri kita dengan Tes IQ untuk mengukur kapasitasnya. Terdapat lima strata genetic dalam konsep STIFIn yaitu jenis kelamin, mesin kecerdasan, kemudi kecerdasan, kapasitas otak, dan golongan darah. Unsur genetic memiliki tingkatan dan pengaruh kepada kepribadian serta kecerdasan seseorang.
Strata pertama, yaitu jenis kelamin. Seseorang akan dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan meniscayakan adanya ciri khas, fitrah yang Allah titipkan kepada masing-masing individu baik laki-laki maupun perempuan. Strata kedua adalah mesin kecerdasan. Mesin Keceradasan adalah belahan otak dominan pada manusia. Kita memiliki lima belahan otak yaitu Sensing (S) yang berada di limbik kiri, Thinking (T) yang berada di neokorteks kiri, Intuiting (I) berada di neokorteks kanan, Feeling (F) berada di limbik kanan, dan Insting (In) berada di otak bagian tengah. Dari lima bagian tersebut masing-masing individu memiliki satu yang menjadi pemimpin dari bagian lainnya.
Strata ketiga merupakan kemudi kecerdasan. Masing-masing dari kita memiliki lapisan otak yang mengemudikan rangsangan dari setiap mesin kecerdasan, inilah yang disebut kemudi kecerdasan. Terdapat dua macam kemudi kecerdasan, yaitu lapisan otak berwarna putih pekat yang kita sebut dengan introvert (i) dan lapisan otak berwarna abu-abu berongga yang kita sebut dengan ekstrovert (e). Pengertian ini pastinya berbeda dengan pengertian ekstrovert-introvert dalam Bahasa psikologi, jadi, jangan sampai keliru. Jika mesin kecerdasan diibaratkan seperti mobil, maka ekstrovert-introvert dalam strata ketiga ini kemudinya. Sehingga, jika mesin kecerdasan dan kemudinya digabungkan maka munculah nama dari Personality Genetic kita. Kita memiliki salah satu dari Sembilan Personality Genetic antara lain Si, Se, Ti, Te, Ii, Ie, Fi, Fe, dan In. Salah satu dari Sembilan Personality Genetic tersebut sifatnya melekat, merupakan fitrah sejak Allah meniupkan ruh kepada janin yang dikandung oleh ibu.

Strata keempat adalah kapasitas otak. Berbeda dengan Tes IQ yang menerapkan konsep kecerdasan majemuk, STIFIn menggunakan konsep kecerdasan tunggal dengan kecerdasan lainnya sebagai pendukung. Selanjutnya strata terakhir yaitu golongan darah:
- Golongan darah O cenderung seperti mesin kecerdasan Feeling
- Golongan darah A cenderung seperti mesin kecerdasan Thinking
- Golongan darah AB cenderung seperti mesin kecerdasan Sensing
- Golongan darah B cenderung seperti mesin kecerdasan Intuiting
Tes IQ biasanya dilakukan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan kuesioner, bagaimana caranya melakukan Tes STIFIn?
Tes STIFIn dilakukan dengan cara merekan sidik jari seperti saat kita membuat E-KTP, yaitu dengan menempelkan sepuluh jari kita pada scanner kecil yang terhubung dengan komputer. Sidik jari akan dibaca polanya oleh komputer. Sesimpel dan semudah itu, karena hasil rekaman sidik jari akan langsung terbaca di komputer, hasilnya hanya perlu menunggu sekitar sepuluh menit. Ini menjadi salah satu keunggulan Tes STIFIn, simpel.
Apakah STIFIn akurat? Terdapat hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu lembaga independent, 352 orang yang mengikuti Tes STIFIn, sebulan setelahnya dilakukan tes ulang, hanya ada tiga orang dengan hasil berbeda dari tes pertama. Kesalahan hanya 0,0085227%, tingkat akurasinya 99,99%. Sebagian besar klien yang melakukan tes merasa cocok dengan hasil tesnya! Beberapa dari mereka dapat lebih mengenal diri karena menemukan hal-hal yang tersembunyi dalam dirinya.
Jadi, untuk mengenal diri perlu Tes IQ atau Tes STIFIn dulu? Tentukan pilihanmu sekarang!
Baca Juga Hasil Tes STIFIn mu disini: