Apa itu STIFIn – STIFIn adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengenali mesin kecerdasan manusia berdasarkan sistem operasi otak yang dominan dan dapat diidentifikasi melalui pemindaian sidik jari.

Metode STIFIn terdiri dari teori-teori psikologi, ilmu saraf, dan sumber daya manusia yang membantu kita mengenali serta memahami karakter dan kepribadian setiap individu. Sesuai dengan namanya, konsep STIFIn yang dikembangkan oleh Farid Poniman mencakup 5 mesin kecerdasan, yakni Sensing (Merasa), Thinking (Berpikir), Intuiting (Menduga), Feeling (Merasa Emosi), dan Insting (Naluri).

Apa itu Personaliti Genetik STIFIn?

Setiap individu memiliki kepribadian dan motivasi kemudi yang berbeda-beda. Dalam konsep STIFIn, setiap karakter tersebut dibagi menjadi dua jenis kecerdasan, yaitu introvert dan ekstrovert, kecuali Insting.

Kombinasi antara mesin kecerdasan (S, T, I, F, In) dan jenis kecerdasan (introvert dan ekstrovert) disebut sebagai personaliti genetik. Personaliti genetik terdiri dari Si, Se, Ti, Te, Ii, Ie, Fi, Fe, dan In.

Dari personaliti genetik seseorang, kita dapat mengetahui potensi bakat dan minat yang dimiliki secara genetik. Informasi ini dapat membantu kita menentukan kepribadian, pola komunikasi yang tepat, serta menemukan profesi atau karir yang sesuai dan nyaman bagi individu tersebut di masa depan.

Srata Genetik STIFIn

Pengaruh Faktor Genetik pada Kepribadian Seseorang

Terdapat berbagai tingkatan faktor genetik yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Berikut ini adalah urutan tingkatan faktor genetik tersebut:

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara alami mempengaruhi perbedaan kecerdasan dan kepribadian antara laki-laki dan perempuan.

2. Mesin Kecerdasan

Mesin kecerdasan terbagi menjadi lima bagian di otak, yaitu Sensing (limbik kiri), Thinking (neokorteks kiri), Intuiting (neokorteks kanan), Feeling (limbik kanan), dan Insting (otak bagian tengah).

3. Kemudi Kecerdasan

Kemudi kecerdasan merupakan lapisan otak yang mengarahkan respons stimuli dari setiap mesin kecerdasan. Terdiri dari introvert dengan lapisan dalam berwarna putih pekat yang mengarahkan kecerdasan dari dalam ke luar, serta ekstrovert dengan lapisan luar berwarna abu berongga yang mengarahkan kecerdasan dari luar ke dalam. Pada mesin kecerdasan Insting, tidak terdapat lapisan dominan.

4. Kapasitas Otak

Kapasitas otak dapat diukur melalui tes IQ yang menerapkan konsep kecerdasan majemuk. Tes ini berbeda dengan STIFIn yang menerapkan konsep kecerdasan tunggal dengan kecerdasan lain sebagai pendukung.

5. Golongan Darah

Golongan darah juga merupakan faktor genetik yang mempengaruhi respon spontan seseorang. Berikut adalah hubungan golongan darah dengan mesin kecerdasan:

  • Golongan darah O cenderung memiliki kemiripan dengan mesin kecerdasan Feeling.
  • Golongan darah A cenderung memiliki kemiripan dengan mesin kecerdasan Thinking.
  • Golongan darah AB cenderung memiliki kemiripan dengan mesin kecerdasan Sensing.
  • Golongan darah B cenderung memiliki kemiripan dengan mesin kecerdasan Intuiting.

Mesin Kecerdasaan STIFIn

Setelah mengetahui letak masing-masing mesin kecerdasan, berikut adalah karakteristik dari masing-masing mesin kecerdasan tersebut.

Sensing : Mesin Kecerdasan Sensing mengandalkan kecerdasan pancaindra, sehingga merespons segala hal dengan cara yang konkret dan praktis.

Orang dengan jenis kecerdasan ini memiliki kepribadian yang rajin, daya ingat yang baik, dan fisik yang kuat. Mereka aktif dalam bergerak, yang juga dipengaruhi oleh tingginya hormon kortisol dalam tubuh.

Jika orang dengan jenis kecerdasan Sensing merasa lelah atau jenuh, mereka akan mengembalikan semangatnya melalui olahraga atau aktivitas fisik lainnya, seperti berjalan-jalan.

Karena keterkaitannya dengan otot dan penggunaan kecerdasan pancaindra, orang dengan jenis kecerdasan Sensing cenderung menyukai pekerjaan yang membutuhkan ketekunan, kelincahan, dan menghasilkan keringat.

Keberhasilan mereka di dunia kerja sangat berharga bagi mereka. Orang dengan jenis kecerdasan Sensing yang memiliki sifat introvert cenderung lebih hemat, karena mereka perlu bekerja lebih keras untuk mencapai keberhasilan tersebut.

Sementara itu, orang dengan jenis kecerdasan Sensing yang ekstrovert cenderung lebih boros dalam mengelola keuangan, tetapi mereka cenderung dermawan dan tidak ragu untuk memberikan sumbangan atau mengajak orang lain untuk makan.

Thinking : Mesin Kecerdasan Thinking memiliki julukan sebagai “the manager” karena mereka adalah tipe pekerja keras, tegas, dan disiplin. Mereka mampu berpikir secara logis dan objektif.

Kemampuan berpikir yang intens membutuhkan banyak energi, sehingga meskipun mereka aktif bergerak, sebagian besar energi mereka terserap oleh pikiran mereka.

Orang dengan jenis kecerdasan Thinking juga cenderung kritis dalam banyak hal, namun mereka selalu adil dalam pengambilan keputusan.

Orang dengan jenis kecerdasan Thinking yang memiliki sifat introvert cenderung senang berpikir, sehingga mereka terbiasa belajar dengan menggunakan metode menalar dan berhitung.

Sementara itu, orang dengan jenis kecerdasan Thinking yang ekstrovert mengandalkan kecerdasan logika dalam berpikir.

Intuiting : Mesin Kecerdasan Intuiting dikenal sebagai “the creator” karena mereka memiliki banyak ide kreatif dan imajinasi yang tinggi. Mereka cenderung perfeksionis dan sangat memperhatikan kualitas.

Orang dengan jenis kecerdasan Intuiting sulit diatur, mereka menyukai perubahan yang terencana. Mereka adalah inovator yang melihat peluang di masa depan, namun sering kali tidak menyadari tantangan yang dihadapi.

Orang dengan jenis kecerdasan ini memiliki “mesin kata” yang berupa ide-ide atau gagasan yang perlu dirangkai untuk diwujudkan. Berbeda dengan Sensing, mesin kecerdasan Intuiting tidak terlalu mengandalkan kekuatan fisik, melainkan lebih suka menggunakan sisi kanan otak

 Feeling : Senang berbicara tetapi juga menjadi pendengar yang baik adalah perasaan yang paling membahagiakan. Tipe ini terhubung erat dengan emosi, sehingga mampu memahami orang lain dengan mudah, mudah terpengaruh, dan memiliki tingkat empati yang tinggi.

Kekuatan emosional yang dimiliki oleh orang dengan tipe perasaan membuat mereka memiliki jiwa kepemimpinan.

Mesin kecerdasan Feeling yang dikombinasikan dengan kecerdasan introvert membuat mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi karena didorong oleh dorongan dari dalam diri mereka.

Namun, bagi mereka yang memiliki tipe perasaan ekstrovert, mereka lebih bergantung pada energi yang datang dari luar diri mereka, sehingga mereka cenderung suka menjadi tokoh atau pemimpin di balik layar.

Insting : Insting yang mengandalkan kecerdasan naluri membuat mereka responsif, mudah beradaptasi, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Orang-orang dengan mesin kecerdasan Insting ini memiliki kemampuan serba bisa karena sistem operasi otak mereka terletak di bagian tengah yang mendukung keempat belahan otak dengan baik.

Kemampuan serba bisa yang dimiliki oleh Insting membuat mereka ingin selalu berperan dan memberikan kontribusi bagi lingkungannya.

Tipe ini lebih menyukai suasana yang tenang dan damai, sehingga mereka mampu melihat hikmah secara spiritual yang dapat dirasakan dengan naluri mereka.

Dengan mengetahui apa itu STIFIn, kita dapat mengetahui personalitas genetik seseorang yang memudahkan dalam mencari solusi untuk setiap masalah dengan lebih spesifik, seperti cara belajar, memilih karier, merencanakan keuangan, memahami karakter pasangan, pola pengasuhan anak, dan lain sebagainya.

Jadi, tes STIFIn memiliki banyak manfaat yang dapat diaplikasikan untuk memaksimalkan potensi dalam diri seseorang.

Apabila Anda ingin melakukan tes STIFIn untuk mengetahui potensi diri dan berada di area Yogyakarta, Magelang, Solo, dan Klaten. Anda dapat menghubungi kami dengan cara menekan tombol dibawah ini :

Share this:
Scroll to Top